Sejarah Sistem Operasi Seluler Android

Perangkat Android menikmati pangsa mayoritas dalam total volume penjualan untuk semua ponsel cerdas dan tablet. Ini dapat dikaitkan dengan beberapa alasan, yang utama adalah fakta bahwa Android adalah produk open-source, yang memungkinkan setiap produsen handset untuk mengadopsi dan memodifikasinya untuk perangkat keras mereka. Kedua, filosofi open-source membuat kode sumbernya tersedia untuk semua orang, itulah sebabnya lebih mudah untuk mengembangkan aplikasi yang berjalan di platform Android.

Namun, Android tidak dimulai sebagai sistem operasi adalah untuk ponsel ketika ide tersebut digagas oleh Andrew Rubin, Chris White, Nick Sears dan Rich Miner. Ide awalnya adalah untuk mengembangkan sistem operasi cerdas untuk menangani kamera digital. Di tengah perkembangan, disadari bahwa pasar untuk sistem seperti itu tidak memadai, itulah sebabnya semua upaya dialihkan untuk menciptakan sistem operasi seluler. Pada saat itu, pasar didominasi oleh sistem operasi Symbian Nokia dan Microsoft Windows Mobile, tidak ada yang open source atau terbuka untuk pengembangan dari pengembang aplikasi individu.

Upaya itu dengan cepat diperhatikan dan dihargai ketika Google mengambil alih seluruh proyek dan mulai mengembangkan sistem Android pada kernel Linux. Ini menjadi titik balik besar untuk Android, karena kernel berbasis Linux menyediakan stabilitas dan keamanan yang sangat dibutuhkan. Setelah bertahun-tahun berspekulasi mengenai niat Google untuk memasuki pasar ponsel, “Open Handset Alliance” dibentuk yang mencakup produsen handset seperti Samsung, HTC dan Sony; operator jaringan seperti Spring dan T-mobile; dan produsen chipset perangkat keras seperti Qualcomm. Konsorsium ini berjanji untuk berkolaborasi pada sistem operasi terpadu yang dapat diinstal dan dijalankan di sebagian besar ponsel modern.

Perangkat Android pertama secara resmi diluncurkan pada tahun 2008, ketika HTC meluncurkan model “Dream” secara komersial. Selama beberapa tahun terakhir, pembuat perangkat seperti Samsung, Sony telah menghadirkan smartphone dan tablet yang sangat canggih, yang telah mengubah cara kita memandang telepon seluler. Faktanya, produsen komputer pribadi terkenal seperti Lenovo dan Acer terjun ke bidang pengembangan Android dengan meluncurkan seri ponsel mereka sendiri.

Selain berbagi aset teknologi dengan anggota Open Handset Alliance, Google meluncurkan lini produknya sendiri, yang diberi nama seri Nexus. Perangkat ini membawa sistem operasi stok tanpa penyesuaian tambahan yang dilakukan di ujung pabrikan. Selain itu, Google mengakuisisi Motorola Mobilty, yang memungkinkan mereka untuk memproduksi perangkat seluler yang sepenuhnya dikembangkan di dalam negeri.

Dunia Android kini telah melampaui lingkup smartphone dan tablet. Beberapa raksasa elektronik seperti Samsung dan Sony telah mengembangkan jam tangan pintar yang berjalan di sistem operasi Android. Selain itu, diharapkan sistem operasi Android dapat segera digunakan di televisi, konsol game, dan komputer pribadi.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *