Meniti Karir Melalui Jalur Tenaga Kesehatan Militer

Meniti Karir Melalui Jalur Tenaga Kesehatan Militer

Banyak yang tidak menyangka bahwa perjalanan karir seorang dokter atau tenaga kesehatan itu banyak. Tidak hanya kerja di rumah sakit maupun puskesmas, tetapi bisa juga masuk ke di dalam militer. Sayangnya, belum banyak yang paham perihal jalur tersebut. Untuk memfasilitasi dan mengakomodasi keperluan sumber kekuatan manusia (SDM) militer, para dokter dan tenaga kesehatan militer datang ke Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM untuk presentasi perihal karir di jalur militer, Rabu (28/3) di area Kuliah lantai 2.

TNI menghadirkan tiga pembicara 1). Direktur Kesehatan Ditjen Kuathan Kemhan, Laksma TNI dr. Arie Zakaria, Sp.OT FICS (Alumni FK UI); 2). Kolonel Kes dr. Agung Maryanto, Sp.B (Alumni FK UGM); 3). Letkol CKM (K) dr. Virni Sagita, MARS (Alumni FK UGM). Audiensi yang datang hampir memenuhi area kuliah. Mereka terdiri berasal dari dokter umum, dokter internship, koas dan mahasiswa S1 Terkuak! Cara Ampuh Lolos Tes Kesehatan AKMIL .

Dr. Arie bercerita bahwa karir kesehatan di dalam militer miliki banyak keuntungan. Jenjang karir jelas, lingkungan kerja tidak diskriminatif, jadi disiplin dan badan bertambah bugar, memperluas networking, tipe penugasan variatif, layanan lengkap, bisa travelling dan adventure. Beliau bercerita bahwa kala ini membutuhkan kurang lebih 1200 dokter TNI AD, AL dan AU, baik laki-laki maupun wanita, meski lebih diutamakan yang laki-laki.

Keuntungan satu lagi untuk yang dokter belum merintis internship, dokter tersebut bisa merintis pendidikan militer dahulu selanjutnya internship dapat ditaruh di layanan kesehatan militer di mana wilayah lebih nyaman. Tidak hanya itu, sehabis dilantik jadi Perwira, dokter tersebut juga dapat terima honorarium sebagai TNI, sebagai tambahan berasal dari honorarium internship. faedah lain yaitu bisa beroleh pengalaman bekerja di rumah sakit militer yang miliki layanan yang bagus (baik di di dalam maupun di luar negeri), memindahkan pasien atau korban bencana alam dengan helikopter, menangani dan lakukan operasi di atas kapal bimbel polisi .

Tenaga kesehatan yang dibutuhkan adalah dokter umum, dokter gigi, farmasi/apoteker, elektromedik, gizi, rekam medis, radiologi, virologi, keperawatan, fisioterapi, kesehatan lingkungan dan radiodiagnostik dan radioterapi. Jalur pendidikan yang ditempuh bisa merasa berasal dari S2 dan S3 bidang kesehatan, pendidikan dokter spesialis Sp1 dan Sp2, pendidikan matra dan pendidikan ke luar negeri. TNI menolong penuh pendidikan di atas sesuai ketetapan yang berlaku. Misalnya pendidikan spesialis diperbolehkan sehabis dinas paling singkat dua tahun. Sedangkan untuk pendidikan subspesialis dan S3 diperbolehkan sehabis dinas sepuluh tahun.

Dr. Agung dan dr. Sagita memberi tambahan bahwa jadi tenaga kesehatan militer belum pasti turut perang. Beberapa tugas pokoknya pada lain dukungan kesehatan (bencana alam), layanan kesehatan (melayani prajurit kala damai maupun di homebased) dan litbangkes. Beliau semua menghendaki agar penerus mereka banyak yang berasal dari FKKMK UGM, karena siapa yang lagi yang dapat membela bumi pertiwi terkecuali bukan kita. (Yusrina Adani/Kontributor)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *